Berita Komunitas Adat TANGGAP DARURAT SULTENG 

Ketika Rakyat Menyerahkan Diri Untuk Sekolah

Kose begitu ia disapa, Sore itu saya dengan dua orang teman menemuinya di Sebuah Gubuk di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi (23/02/18)

Mangge Kose Adalah Seorang Lelaki Paruh baya dan beberapa orang Kepala Keluarga Lainnya yang tidak lagi mendiami Pegunungan (Bulu Kondo) di Sekitar Desa Tuva dan Omu.

Banyak Hal yang ia sampaikan terkait dengan Potret pendidikan anak-anak yang dahulu nya mendiami Bulu Kondo.

Kose menuturkan bahwa dirinya berharap anak-anak mereka bisa belajar membaca layaknya anak-anak usia sekolah.

Artinya dalam harapan itu dirinya ingin anak-anak itu bisa mengenyam pendidikan. Tetapi dengan Segala Keterbatasan mereka hanya bisa pasrah dan tidak bisa berbuat banyak.

ane mamala ana kami rapaguru, da’a ninjani ira nombaca. (kalau bisa anak kami diajar, karena mereka tidak bisa membaca.)

Kami ri buluna, nakavao posikola (Kami di gunung, Jauh dengan Sekolah)

tempona ei kami namosumo, madota Vo’u ngana mosikola (Saat ini kami sudah dekat, ingin juga anak-anak sekolah).

Demikian beberapa testimoni Mangge Kose yang berkeinginan besar agar anak-anak Topoda’a mengenyam pendidikan.

Kondisi seperti ini ketika rakyat sudah menyerahkan diri untuk Sekolah tentunya kerja-kerja para pegiat/pemerhati Pendidikan dan pemerintah kiranya memberikan solusi yang baik.

Oleh: Arman Seli
Pegiat Masyarakat Adat

Related posts

Leave a Comment